Rujak Cingur Kuliner Khas Surabaya yang Konon Berasal dari Timur

Sumber : kuliner malang

Selain terkenal sebagai pusat rawon, rasanya kurang afdal bila bertandang ke Surabaya dan tidak nyobaik makanan ciri khas ini. Namanya rujak cingur. Bila Rawon ialah makanan berkuah yang sama sebagai masakan daging yang penuh protein, karena itu rujak cingur ialah sebuah menu makanan komplet, karena didalamnya memiliki kandungan protein, karbohidrat, sampai serat dan lemak.

 

Kenapa dapat demikian? Walau diberi nama rujak, tapi isi pada rujak cingur sendiri tidak cuma buah-buahan atau sayur. Makanan ini memakai cingur sebagai salah saut berbahan. Walau sama dengan kota Surabaya, tapi menurut hikayat, makanan ini tidak datang dari Surabaya lho. Makanan ini beritanya tiba dari Timur tengah dan jadi kegemaran raja di situ.

 

Rujak cingur berbeda dengan rujak biasa karena memakai lontong dan cingur sebagai bahan khusus selainnya sayur dan buah-buahan

 

Selain rawon, rujak cingur ialah makanan ciri khas yang gampang diketemukan di Surabaya. SoHip Dapat mendapati makanan ini di beberapa sudut Surabaya, dimulai dari jalan raya, restauran, sampai warung makan di gang-gang. Rujak ini umumnya dibikin dari potongan ketimun, mangga muda, nanas, kedondong, tauge, kangkung, kacang panjang dan kerahi.

 

Selain buah dan sayur, makanan ini memakai cingur dan lontong. Cingur sendiri ialah sisi daging yang berada di sekitar mulut sapi. Seluruh bahan selanjutnya diulek jadi satu sama bumbu rujak yang dengan bahan dasar petis udang. Penyuguhannya yang melalui proses pengulekan bahan jadikan makanan ini kadang diundang bernama rujak ulek.

 

Meskipun populer sebagai makanan ciri khas Surabaya, tapi menurut narasi makanan ini mempunyai asal mula dari Timur tengah

 

Meskipun telah dikenali kuat sebagai salah satunya makanan ciri khas kota Surabaya, rupanya asal mula makanan ini bukanlah dari Surabaya, tetapi Timur tengah . Maka ini ceritanya, kabarnya pada jaman dulu pada suatu negeri namanya Masiran, hidup seorang penguasa namanya Raja Firaun Hanyokrowati. Satu hari, saat raja berulang-ulang tahun, dia panggil semua pakar masak di kerajaan untuk mempersiapkan sebuah sajian khusus buatnya.

 

Setelah raja mencicip semua masakan beberapa pakar, ia tidak sudi dan tidak mendapati makanan yang nikmat dan menurut dia khusus. Pada kondisi yang bimbang karena tidak mendapati makanan yang nikmat, mendadak saja tiba seorang namanya Abdul Rozak, bawa sebuah makanan yang dibuntel daun pisang, sesudah dipersilakan oleh ajudannya, pada akhirnya raja mencicip sajian itu.

 

Rujak Cingur awalannya memakai cingur onta, bukan sapi sama seperti yang dikenali saat ini

 

Ternyata makanan yang diusung oleh Abdul Rozak dirasakan begitu enak oleh raja. Karena sangat enaknya raja sampai bercucur keringat dan makan dengan lahap saat nikmati makanan itu. Raja juga bertanya ke Abdul Rozak, apa kiranya nama makanan ini? Rupanya Abdul Rozak belum menamai pada masakan itu.

 

Pada saat nikmati makanan itu, raja bertanya, apa kenyal-kenyal pada makanan itu? Abdul Rozak menjawab jika hal kenyal-kenyal itu ialah cingur onta. Langsung raja berbicara “Baik, jika demikian akan kunamakan makana ini ‘Rozak Cingur'”. Nama itu pada akhirnya dicatat dalam catatan negara.

 

‘Rozak Cingur’ masuk dan terkenal di Surabaya sampai pada akhirnya berbeda nama jadi ‘Rujak Cingur’

 

Abdul Rozak yang memenangi sayembara raja diganjar dengan hadiah berbentuk sebuah kapal, sebidang tanah dan diangkat sebagai juru masak istana. Tapi ia menampik hal itu, Abdul Rozak cuman ambil kapal yang diberi raja untuk bertualang. Sebagai tukarnya ia memberi resep makanannya ke si raja.

 

Dengan kapal barunya Abdul Rozak menelusuri sampai dianya sampai di Tanjugn Perak. Mulai sejak itu ia mulai mengenalkan makanannya ke warga Surabaya. Namun Rozak mendapati masalah, karena di Surabaya tidak ada onta, karena itu Rozak menukar bahan cingur pada makanan bikinannya memakai cingur sapi. Mengagetkannya ini justru membuat makanannya jadi lebih baik dan nikmat

 

Masyarakat mulai banyak yang datang karena kesedapan makanan Abdul Rozak yang terkenal. Nama Abdul Rozak dan rozak cingur semakin dikenali. Tapi karena warga susah mengatakan kata ‘Rozak’ karena itu kata itu beralih menjadi ‘rujak’ dan sampai sekarang nama rujak cingur masih tetap dipakai untuk menyebutkan nama makanan hasil kreativitas Abdul Rozak itu.

 

Sekarang ini dapat secara mudah mendapati rujak cingur di beberapa wilayah di Jawa Timur. Selainnya jadi makanan ciri khas kota Surabaya, rujak cingur sekarang berubah menjadi satu diantara kulineran wilayah Jawa Timur. Tentumya setiap wilayah mempunyai interpreatasinya sendiri dalam menyuguhkan rujak cingur, hingga rujak ini mempunyai keunikan setiap wilayah.

 

Nah buat kamu yang ingin jalanan ke Jawa Timur atau Surabaya kelak sesudah wabah usai, benar-benar dianjurkan untuk coba rujak cingur. Karena baham-bahan anti mainstream yang digabungkan pada makanan ini membuat rasanya jadi menarik dan unik.