Bisnis literasi tetap menaruh peluang, biarpun ancaman berasal dari kemajuan jaman digital yang menyajikan alternatif bacaan baru di depan layar. Indonesia tetap butuh buku-buku di dalam wujud cetak, baik untuk pelajaran, tingkatkan ilmu, hingga hiburan.
Dalam menerbitkan sebuah buku, ada dua type bisnis yang berperan di dalamnya, yaitu penerbit dan percetakan. Penerbit akan menyiapkan buku sejak tetap berwujud calon naskah berasal dari penulis. Melalui penyuntingan, desain sampul, ilustrasi, dan tata letak isi, calon buku akan menuju percetakan untuk mendapatkan wujud fisiknya.
Setelah buku dicetak, dijilid, dan dikemas, penerbit akan mengambil alih sistem selanjutnya, yaitu pemasaran dan distribusi. Tujuan pada akhirnya untuk menegaskan customer mendapatkan buku selanjutnya melalui titik-titik pembelian, baik luring (offline) maupun daring (online).
Ada penerbit yang sekaligus miliki percetakan sendiri. Ada pula yang mengfungsikan jasa percetakan di luar perusahaan. Baik bisnis penerbit maupun percetakan buku, ada karakteristik masing-masing yang membedakan keduanya. Apabila dicermati berasal dari persiapan permodalan, inilah perbedaan menyiapkan bisnis penerbit dan percetakan.
1. Peralatan yang Disiapkan
Perusahaan penerbitan, jikalau tidak berniat miliki percetakan sendiri, sebenarnya tidak butuh amat banyak peralatan untuk mengawali bisnis. Anda mampu membawa dampak penerbitan berdiri sendiri (indie) skala kecil memadai bersama mengatur sebuah kantor kecil bersama lebih dari satu perangkat pc untuk keperluan penyuntingan, desain, dan administrasi. Jika berniat untuk mengfungsikan tenaga lepas (freelancer), mampu menekan pengadaan peralatan ini sebab pekerja lepas Anda sudah miliki perangkat pc sendiri untuk bekerja.
Sementara itu, bisnis percetakan wajib miliki mesin cetak. Untuk percetakan buku, biasanya percetakan miliki mesin cetak offset untuk mencetak di atas kertas di dalam kuantitas banyak. Namun, mengingat bisnis ini dinilai terasa lesu dan menurun, banyak percetakan juga berinvestasi terhadap mesin cetak digital fungsi menerapkan diversifikasi usaha. Percetakan juga wajib miliki pc untuk desain, mesin pemotong, dan mesin laminasi. Bahan lain yang juga wajib disiapkan adalah tinta mesin cetak, larutan pembersih untuk perawatan mesin cetak, dan bahan untuk laminasi sampul.
2. Cara Penghimpunan Modal
Permodalan bisnis penerbitan maupun percetakan mampu dikumpulkan melalui lebih dari satu cara. Dalam sebuah artikel web Forbes, dijabarkan empat langkah untuk menyatukan permodalan bisnis kecil. Pertama, mengfungsikan dana pribadi Anda. Kedua, Anda menyatukan atau meminjam dana berasal dari keluarga dan kawan dekat. Cara ketiga adalah mengfungsikan utang bisnis kecil yang ada di bank. Cara terakhir adalah melacak angel investors, yaitu penanam modal yang beri tambahan sejumlah dana permodalan bersama timbal balik mendapatkan andil kepemilikan. Jumlah investor ini mampu banyak, jikalau mereka jalankan crowdfunding – pengumpulan dana permodalan (biasanya secara online) oleh sekelompok individu, di mana langkah ini jadi populer bagi permodalan start-up.
3. Jika Modal Terbatas, Apa yang Harus Dilakukan?
Adakalanya Anda mengalami sebuah kendala sementara mengetahui keterbatasan modal yang mampu dikumpulkan. Namun, ini bukan bermakna Anda wajib membatalkan kemauan membangun bisnis penerbitan atau percetakan yang sudah direncanakan.
Untuk bisnis penerbitan, Anda mampu memotong permodalan awal bersama mengfungsikan tenaga lepas dan pemasaran digital. Yang terpenting, Anda sudah miliki perusahaan bersama badan hukum, jikalau sebenarnya miliki konsep untuk mengurus International Standard Book Number (ISBN) bagi buku-buku yang akan diterbitkan.
Sementara itu, percetakan bersama modal minim mampu mengawali bisnis bersama jadi pihak ketiga yang mencarikan order untuk percetakan lain. Setidaknya hingga modal Anda terkumpul memadai untuk belanja mesin cetak. Alternatif lain adalah bersama menyewa mesin cetak, supaya Anda mampu mengatur penggunaan hanya sementara ada order.
Dalam menekuni usaha, menyiapkan rencana bisnis yang komprehensif akan jadi langkah awal yang tepat. Tambahkan bersama proyeksi pendapatan dan ongkos sepanjang tiga hingga lima tahun ke depan untuk memeriksa kelayakan bisnis Anda. Selamat menyiapkan fondasi finansial berasal dari calon bisnis Anda!