Kendati berkutu atau ada ulat tepung terigu, ternyata bahan basic roti ini tetap layak konsumsi.
Menurut baker Bogasari, Hadi Haudi, sejauh ini banyak ibu rumah tangga yang berpikir, tepung berkutu tak layak konsumsi.
“Tepung berkutu layak konsumsi, asal tak tengik (bau) dan apek,” jelasnya sementara pelatihan memasak kue di Bogasari Baking Centre, Jalan Tegalsari No 103, Surabaya
Bau tak sedap tepung ini nampak karena menurut Hadi, salah didalam penyimpanan.
Kendati sudah berkutu atau berulat, tepung tetap bisa digunakan usai disaring atau diayak.
Tujuannya, supaya kutu tak turut masuk ke adonan tepung yang dapat digunakan sebagai campuran.
“Hanya, tak semua tepung berkutu bisa dipakai untuk semua adonan roti atau kue. Tapi tetap layak untuk gorengan atau bahan basic lainnya,” jelasnya.
Selain harus menyimak warna tepung yang tetap bagus dan bersih, mencium aroma terhitung harus terkecuali hendak belanja tepung eceran.
Tepung yang baik menurut baker Bogasari ini adalah tepung yang dijual terhadap partai kecil dan tersegel rapat.
“Nah setelah itu penyimpanan tepung jangan berjejer bersama sabun dan bahan kimia berbau lainnya,” katanya.
Hal ini karena pembawaan tepung itu sendiri yang menyerap udara.
“Jadi terkecuali hawa bau obat, tepung pun tentu berbau obat,” timpalnya.
Tepung yang cocok
Selain sharing tips belanja dan memilah tepung layak konsumsi, Hadi terhitung membagikan tips memilih tepung sesuai kebutuhan adonan.
Sebab, adonan tepung untuk pembuatan mie, roti, gorengan, kue kering, atau cake berbeda.
“Kalau tepung terigu untuk kue kering, cake, dan biskuit bagu, Mengenakan tepung berprotein tinggi layaknya tepung Kunci Biru,” papar Hadi.
Sementara tepung terigu untuk roti dan mie harus Mengenakan tepung berprotein tengah layaknya tepung Cakra Kembar.
Sedangkan tepung terigu untuk aneka makanan tidak cuman di atas, bisa Mengenakan tepung terigu berprotein rendah.
“Kalau sudah tepat memilih tepung untuk adonan apa, tentu hasil masakan lebih bagus dan maksimal. Cita rasa senantiasa terjaga,” pangkas Hadi.