Ketahui Jamur Beracun dan Jenisnya – Jamur atau cendawan merupakan salah satu jenis tumbuhan yang tak mempunyai zat hijau daun, walaupun begitu jamur tetaplah menjadi sayuran yang lezat dan nikmat, terlebih lagi jika sudah diolah menjadi aneka masakan.
Meskipun mempunyai rasa yang enak, namun patut kamu ketahui bahwa ada banyak jenis tumbuhan jamur diseluruh dunia. Banyak diantaranya tumbuh secara liar di hutan ataupun tanah gambut, dan tak semua spesies cendawan bisa dikonsumsi.
Pasalnya jamur juga ada yang beracun alias berbahaya sehingga tidak aman untuk di makan mahluk hidup. Maka dari itu setidaknya jika kamu dihutan dan menemukan beberapa cendawan liar, harus bisa membedakan mana yang aman dimakan dan mana yang tidak.
Nah berikut ini beberapa macam jenis jamur liar beracun yang bisa kamu ketahui :
Beberapa Jamur Liar Beracun
1. Fly Agaric
Fly Agaric (Amanita muscaria) atau biasa juga disebut dengan jamur lalat agaric atau lalat amanita dari genus amanita. Merupakan spesies fungi yang tumbuh pada kawasan beriklim boreal dibelahan bumi bagian utara.
Ciri khas jamur fly agaric ialah memiliki bentuk cukup besar, berbatang putih, dibagian kepala (topi) berwarna merah hingga orange serta memiliki banyak bintik putih. Beberapa varietas dari fly agaric ada juga yang berwarna kuning cerah dan coklat namun tetap dengan ciri khas bintik putih.
Dilihat dari tampilannya yang cerah dan menantang, sudah dapat diketahui bahwa jenis jamur satu ini memberi peringatan bahwa untuk menjauh apa lagi dikonsumsi. Hal ini dikarenakan fly agaric memiliki kandungan toxic berupa muscimol dan asam ibotenic pada bagian kepalanya.
Kedua senyawa tersebut dapat menyebabkan gejala halusinogen dan perubahan prilaku, beberapa efek samping dari jamur fly agaric lainya ialah bisa menyebabkan gangguan pencernaan, gangguan sistem saraf, muntah, diare, mulut kering, pusing, perubahan denyut jantung, sulit mengerakan anggota tubuh, hingga bisa menyebabkan koma.
2. Jamur Morel Palsu / Morel False
Istilah nama morel palsu merujuk pada tumbuhan dengan nama latin Gyromitra Esculenta dari genus Gyromitra. Bentuknya pun unik dimana morel palsu tumbuh setingi 10 cm, dan memiliki topi kepala berwarna kecoklatan yang keriput alias bergurat seperti otak. Tak kala tumbuhan satu ini juga disebut sebagai jamur otak.
Verpa Bohemica adalah spesies lainya dari jenis Morel, walaupun mirip Verpa kerap dikonsumsi masyarakat Eropa dan Amerika dengan pengolahan yang benar. Namun tetap saja kadar racun dari jenis jamur Morel tak jau beda.
Kandungan senyawa berupa monomethyl hydrazine (MMH) dapat menyebabkan timbulnya pusing, diare, kram perut, muntah, sakit kepala bahkan bisa menyebabkan kematian jika salah konsumsi. Selain itu jamur berbahaya Morel juga memiliki zat karsinogenik yang bisa memicu penyakit kanker dan tumor.
3. Jamur Payung Maut
Dalam bahasa inggris disebut dengan death cap (Amanita Phalloides), yaitu fungi Basidiomycota yang paling mematikan alias beracun dari salah satu genus Amanita, yang tersebar secara luas di seluruh Eropa bagian.
Sekilas jamur beracun satu ini mirip dengan jamur jerami dan caesar yang kerap dikonsumsi, namun nyatanya kamu harus lebih teliti dalam melihat. Fungi satu ini dapat di dengan warna tudung kepalanya kekuningan dan hijau terang, serta akan terasa sedikit lengket jika terkena hujan.
Jika sulit untuk memdekanya baiknya untuk tidak mendekati tumbuhan satu ini, setidaknya sekitar setengah dari Jamur Payung Maut sudah cukup untuk menyebabkan kematian. Dan efek jangka panjangnya bisa menyebabkan gangguan organ ginjal dan hati.
4. Galerina Marginata
Galerina marginata merupakan nama latin dari jamur pelapuk putih dalam keluarga Cortinariaceae. Secara filogenetik fungi satu ini sedikit berbeda dengan pelapuk putih Pleurotus ostreatus dan Phanerochaete chrysosporium. Harfiah pelapuk putih sangat beracun karena mengandung senyawa amatoksin yang berbahaya.
Jamur Pelapuk Putih juga bisa ditemukan berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, Amerika, Asia hingga Australia. Sekilas bentuknya juga tak jauh beda dengan beberapa cendawan yang bisa dikonsumsi.
Meskipun kadar racunya lebih rendah jika dibandingkan dengan spesies jamur Amanita, Galerina marginata masih termasuk kagtegori fungi beracun yang mematikan. Dalam jumlah yang sedikit jika terkonsumsi bisa keracunan dan mengancam keselamatan.
5. Amanita Virosa
Amanita virosa adalah jamur basidiomycete yang berbahaya dan beracun dari salah satu genus Amanita, nama lainya juga dikenal masyarakat Eropa dengan sebutan Malaikat Penghancur atau Perusak.
Saat tumbuh Virosa berbentuk telur putih yang ditutupi dengan tudung, ukuran besarnya memiliki sedikit warna kecoklatan pada bagian payung kepala. Jamur yang masih muda menyerupai Agaricus arvensis dan A. campestris yang dapat dimakan, dan puffballs, sehingga harus benar-benar waspada.
Tanpa sengaja mengkonsumsi Jamur Malaikat Penghancur bisa menyebabkan beberapa gangguan pada organ tubuh seperti kerusakan ginjal dan hati, bahkan efek terparahnya bisa menyebabkan kematian.
6. Cortinarius rubellus
Atau dikenal dengan Deadly Webcap Mushroom, Jamur Webcap merupakan spesies fungi dalam family Cortinariaceae, yang berasal dari hutan subtropis di Eurasia dan Amerika Utara.
Rubellus Cortinarius mempunyai bentuk sedikit kerucut atau cembung, dengan warnanya kuning kecoklatan dan coklat pucat yang tertutup sisik halus berserat. Toksisitas racun yang terkandung pada jamur beracun webcap bisa mengakibatkan infeksi parah pada gagal ginjal jika tanpa sengaja terkonsumsi. Ketahui Jamur Beracun
Beberapa gejala efek racun lainya bisa menimbulkan masalah flu, demam dan letih.
7. Conocybe Filaris
Conocybe Filaris merupakan spesies fungi yang terlihat tidak berbahaya pada umunya, dan sering kali dijumpai direrumputan atau tanah gambut kawasan barat laut pasifik. Jamur satu ini diketahui mengandung senyawa mikotoksin yang sama pada cendawan Death Cap, sehingga mengkonsumsi Conocybe Filaris akan sangat berbahaya.
Gejala awal yang ditimbulkan setelah makan jamur satu ini ialah gangguan pada sistem pencernaan, kram, diare dan sakit perut dalam kurun waktu 6-24 jam. Dan apabila terlambat dalam memberi pertolongan bisa menyebabkan gagal organ hati serta ginjal.
8. Podostroma Cornu-damae
Podostroma cornu-damae atau juga dikenal dengan nama jamur koral api racun, yang diketahui berasal dari family Hypocreaceae. Fungi satu ini tumbuh secara alami di bagian benua Australia, namu baru-baru ini diketahui juga dapat ditemukan di Indonesia lebih tepatnya kepulauan Papua.
Jamur beracun Podostroma Cornu-damae mempunyai kadar toksisitas yang tinggi, sedikit saja mengkonsumsi fungsi satu ini bisa menyebabkan beberapa ganguan masalah pada sistem pencenaan, infeksi, mual dan muntah sakit kepala. Efek terparahnya bisa menyebabkan kerusakan jaringan otak, gangguan fungsi ginjal dan hati serta bisa berakibat pada kematian. Ketahui Jamur Beracun